Sambil menunggu mujizat dari Allah SWT, kami meminta bantuan Pak Rukun Tetangga (RT) untuk membuatkan kami surat dan kartu miskin, akhirnya anak kami bisa dirawat di rumah sakit tersebut, walaupun belum bisa dioperasi. Selama perawatan pihak rumah sakit menyarankan untuk operasi bahkan nyaris mau dioperasi, tetapi tekanan darah anak kami tidak naik-naik, sampai akhirnya tidak jadi operasi.
Saya tidak mati akal, saya coba telepon ibu saya yang ada di Jakarta, siapa tahu ada yang mau menolong anak saya. Dengan mengandalkan kartu miskin dan surat miskin tadinya saya pikir mudah mendapatkan operasi penyakit yang diderita anak saya, ternyata sangat sulit untuk mendapatkan operasi gratis, dan ibu saya juga tidak berhasil. Saya tambah stres dan putus asa.
Syukur alhamdulillah, Ibu saya Titin Fatimah (46) sudah mengenal XAMthone plus dengan khasiatnya yang sangat bagus sejak dulu. Penyakit yang diderita cucunya tersebut diceritakan kepada salah seorang staf XAMthone plus yang mengurusi bantuan sosial yaitu Vero, dan Vero menjelaskan prosedur bagaimana mendapatkan bantuan sosial dari XAMthone plus. Setelah semuanya beres sesuai dengan prosedur, Ibu saya mendapatkan produk-produk dari XAMthone plus secara cuma-cuma.
Selain XAMthone plus, anak saya juga diberikan Madu A3 (Madu Balita) dan Madu B5 (Madu Curcuma Alba) untuk diminum secara rutin selama 3 bulan. Dan alhamdulillah, benjolan di leher itu hilang begitupun yang ada di ketiaknya. Bekas benjolannya peot dan keriput. Saya sangat bersyukur pada Allah SWT dan terima kasih kepada XAMthone plus yang telah membantu kami tanpa pamrih. Terima kasih Ibu Elmi dan Pak Fico Kaiser, MBA, semoga XAMthone plus terus jaya dan menjadi perantaraan Allah dalam menolong orang yang tidak mampu seperti saya.
Dituturkan oleh Titin Fatimah, Jakarta kepada USB News.***
Foto Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar